48 Jam Terapung Bersama Jiregen, Rahmat Ditemukan di Perairan Malaysia

oleh
oleh

TAWAU – Setelah dua hari dua malam terombang-ambing di lautan lepas tanpa makan dan minum, Rahmat (29), Anak Buah Kapal (ABK) asal Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan, ditemukan dalam keadaan selamat oleh seorang nelayan di perairan Batu Payung, Tawau, Malaysia, pada Senin 21 Juli 2025 sekitar pukul 11.00 waktu setempat.

Rahmat merupakan satu dari tiga ABK kapal pengangkut sembako yang tenggelam pada Sabtu malam (19/7) sekitar pukul 20.30 W.S di perairan Pancang Putih, Tanjung Aru, Sebatik. Kapal tersebut membawa 250 pack gula dari Tawau, namun mengalami kerusakan mesin sebelum dihantam ombak besar dan karam di laut.

banner 728x90

Dalam kondisi tidak bisa berenang, Rahmat bertahan hidup hanya dengan mengikatkan sebuah jerigen kosong ke pergelangan tangan kirinya. Jerigen itulah yang membuatnya tetap mengapung selama lebih dari 48 jam.

“Saya hanya bisa pasrah, dingin dan haus. Beberapa kali lihat kapal lewat, tapi mereka tidak lihat saya karena hanya kepala saya yang tampak di permukaan,” ujar Rahmat.

Rahmat mengaku sempat hampir tenggelam ketika jerigen yang menolongnya terlepas. Namun, saat tubuhnya mulai tenggelam, arus laut mendorongnya ke permukaan hingga akhirnya terlihat oleh nelayan yang sedang melaut. Saat ditemukan, Rahmat dalam keadaan sangat lemah dan tanpa mengenakan pakaian, karena seluruh pakaiannya terlepas selama terapung. Ia segera dievakuasi dan diserahkan ke Polis Marin Tawau untuk proses identifikasi.

Konsul RI Tawau, Aris Heru Utomo, menyampaikan bahwa pihaknya langsung bergerak cepat begitu mendapat laporan dari Polisi Maritim.

“Staf teknis kepolisian dan pejabat konsuler langsung menuju kantor polisi untuk memastikan identitas korban dan memberikan perlindungan konsuler. Setelah proses pendataan, Rahmat langsung kami bawa ke Rumah Sakit Daerah Tawau untuk perawatan,” jelas Aris Heru Utomo.

Menurut keterangan petugas medis, kondisi Rahmat stabil, tekanan darah normal, namun ia tetap membutuhkan perawatan beberapa hari untuk memulihkan kondisi tubuh akibat dehidrasi dan kelelahan.

“Setelah dinyatakan sehat dan layak bepergian, Rahmat akan dipulangkan ke Nunukan melalui Pelabuhan Tawau, dan akan mita dampingi bersama pihak pihak berwenang Malaysia,” kata Heru.

Sebelum Rahmat, ABK lainnya bernama Ariffin Nurman, warga Pinrang, Sulawesi Selatan, juga berhasil ditemukan dalam kondisi selamat oleh kapal penumpang Sadewata 02 Express yang tengah melintas di perairan Tanjung Aru. Ariffin kini dalam perawatan di Puskesmas Sungai Nyamuk.

Sementara itu, satu ABK lainnya, Hasim bin Hatta (35), warga Sebatik, masih dinyatakan hilang. Hingga kini, Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian intensif di sekitar lokasi kapal tenggelam.

Hingga saat ini, identitas pemilik kapal maupun pemilik muatan sembako masih belum diketahui secara pasti. Nilai kerugian akibat insiden ini juga belum dapat dipastikan. Pihak berwenang masih menelusuri dokumen kapal dan keterangan para saksi untuk mengungkap siapa pihak yang bertanggung jawab.

banner 728x90